Obesitas merupakan manifestasi dari kelebihan berat badan yang artinya
mempunyai lemak tubuh terlalu banyak. Obesitas berbeda dengan overweight
yang ‘hanya’ kelebihan berat badan, karena kelebihan berat badan bisa
dimungkinkan karena adanya massa otot, tulang atau air yang berlebih
(misalnya pada kasus atlet binaraga).
Kriteria obesitas adalah berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT
merupakan perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan. Cara
menghitung IMT adalah sebagai berikut: Berat Badan (kg)/ (Tinggi Badan
(m) x Tinggi Badan (m))
Faktor yang menyebabkan obesitas
Obesitas dapat terjadi akibat ketidakseimbangan energi yang masuk dan energi yang digunakan peningkatan. Konsumsi makanan padat energi, tinggi lemak dan gula namun
rendah kandungan vitamin, mineral dan zat gizi mikro lainnya, gaya hidup yang santai dan bermalas-malasan bisa menjadi faktor pemicunya.
Bagi penderita obesitas ini akan rawan dan
beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe II,
jantung koroner, asam urat, stroke, tekanan darah tinggi, kanker
tertentu.
- Diabetem melitus tipe II
Pada orang yang mengalami obesitas, terdapat kelebihan kalori akibat makan yang berlebih menimbulkan penimbunan lemak di jaringan kulit. Resistensi insulin akan timbul pada daerah yang mengalami penimbunan lemak sehingga akan menghambat kerja insulin di jaringan tubuh dan otot yang menyebabkan glukosa tidak dapat diangkat ke dalam sel dan menimbun di dalam pembuluh darah. Penumpukan glukosa ini akan meningkatkan glukosa dalam darah. - Kanker
Jaringan lemak memproduksi sejumlah estrogen berlebih, pada level tinggi estrogen berlebih berhubungan dengan resiko kanker payudara, endometrium, dan beberapa jenis kanker lainnya. - Penyakit Jantung/Kardiovaskula
Obesitas merupakan faktor resiko bebas bagi penyakit kardiovaskular. Kelebihan berat badan mempengaruhi faktor resiko penyakit kardiovaskular seperti peningkatan level kolesterol LDL, trigliserida, tekanan darah, level gula darah dan menurunkan level kolesterol HDL serta meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan aritmia jantung - Hipertensi
Hipertensi dan obesitas merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Tips mencegah penyakit kegemukan
- Seimbangkan asupan kalori dan aktivitas fisik untuk mencapai dan menjaga berat badan yang idealMembiasakan olahraga setiap hari sangat baik untuk membantu
menyeimbangkan energi yang masuk dan energi yang keluar sehingga orang
obese dapat mencapai berat badan yang ideal
- Konsumsi diet yang kaya buah-buahan dan sayuranSebagian besar sayur dan buah kaya akan zat gizi, rendah kalori dan
tinggi serat. Sehingga diet yang kaya sayur dan buah mencukupi
kebutuhan zat gizi mikro, makro, dan serat tanpa penambahan jumlah
konsumsi energi total secara substansial
- Konsumsi ikan, sedikitnya dua kali semingguMengkonsumsi ikan yang kaya EPA dan DHA dua porsi dalam seminggu
berhubungan dengan penurunan resiko meninggal secara mendadak (suddent
death) dan meninggal akibat penyakit jantung koroner pada orang dewasa (seperti ikan tuna, lele, dan salmon)
- Batasi asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterolDengan memilih daging yang tidak berlemak, sayuran, skim, atau produk
susu dan olahannya yang rendah lemak, minimalisir lemak terhidrogenasi
- Minimalisir asupan minuman dan makanan yang menggunakan pemanis tambahanYaitu untuk mengurangi jumlah total kalori yang masuk. Seseorang yang terbiasa
mengkonsumsi minuman dan makanan dengan gula atau pemanis tambahan
cenderung ingin mengkonsumsi lagi dan lagi.
- Pilihlah dan masaklah makanan dengan menggunakan sedikit atau tanpa garamPeningkatan asupan garam (sodium klorida) akan diikuti oleh peningkatan
tekanan darah. Pengurangan garam dapat mencegah hipertensi dan dapat
memfasilitasi kontrol tekanan darah. Dengan tekanan darah yang normal
maka dapat mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskular dan gagal
jantung kongestif.
- Jika anda mengkonsumsi alkohol, kurangi jumlah dan frekuensinya Konsumsi alkohol berhubungan dengan peningkatan resiko berbagai
penyakit. Berhenti mengkonsumsi lebih baik dilakukan untk meningkatkan
kualitas hidup sehat.
nah, penting sekali pola hidup sehat :)) semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:
Posting Komentar