Jumat, 19 Juli 2013

WOW, Resiko karna OBESITAS

Obesitas merupakan manifestasi dari kelebihan berat badan yang artinya mempunyai lemak tubuh terlalu banyak. Obesitas berbeda dengan overweight yang ‘hanya’ kelebihan berat badan, karena kelebihan berat badan bisa dimungkinkan karena adanya massa otot, tulang atau air yang berlebih (misalnya pada kasus atlet binaraga).

Kriteria obesitas adalah berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan. Cara menghitung IMT adalah sebagai berikut: Berat Badan (kg)/ (Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m))




Faktor yang menyebabkan obesitas
Obesitas dapat terjadi akibat ketidakseimbangan energi yang masuk dan energi yang digunakan peningkatan. Konsumsi makanan padat energi, tinggi lemak dan gula namun rendah kandungan vitamin, mineral dan zat gizi mikro lainnya, gaya hidup yang santai dan bermalas-malasan bisa menjadi faktor pemicunya.

Bagi penderita obesitas ini akan rawan dan beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe II, jantung koroner, asam urat, stroke, tekanan darah tinggi, kanker tertentu.

  1. Diabetem melitus tipe II
    Pada orang yang mengalami obesitas, terdapat kelebihan kalori akibat makan yang berlebih menimbulkan penimbunan lemak di jaringan kulit. Resistensi insulin akan timbul pada daerah yang mengalami penimbunan lemak sehingga akan menghambat kerja insulin di jaringan tubuh dan otot yang menyebabkan glukosa tidak dapat diangkat ke dalam sel dan menimbun di dalam pembuluh darah. Penumpukan glukosa  ini akan meningkatkan glukosa dalam darah.
  2. Kanker
    Jaringan lemak memproduksi sejumlah estrogen berlebih, pada level tinggi estrogen berlebih berhubungan dengan resiko kanker payudara, endometrium, dan beberapa jenis kanker lainnya.
  3. Penyakit Jantung/Kardiovaskula
    Obesitas merupakan faktor resiko bebas bagi penyakit kardiovaskular. Kelebihan berat badan mempengaruhi faktor resiko penyakit kardiovaskular seperti peningkatan level kolesterol LDL, trigliserida, tekanan darah, level gula darah dan menurunkan level kolesterol HDL serta meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan aritmia jantung  
  4. Hipertensi
    Hipertensi dan obesitas merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular

Tips mencegah penyakit kegemukan
  1. Seimbangkan asupan kalori dan aktivitas fisik untuk mencapai dan menjaga berat badan yang idealMembiasakan olahraga setiap hari sangat baik untuk membantu menyeimbangkan energi yang masuk dan energi yang keluar sehingga orang obese dapat mencapai berat badan yang ideal
  2. Konsumsi diet yang kaya buah-buahan dan sayuranSebagian besar sayur dan buah kaya akan zat gizi, rendah kalori dan tinggi serat. Sehingga diet yang kaya sayur dan buah  mencukupi kebutuhan zat gizi mikro, makro, dan serat tanpa penambahan jumlah konsumsi energi total secara substansial
  3. Konsumsi ikan, sedikitnya dua kali semingguMengkonsumsi ikan  yang kaya EPA dan DHA dua porsi dalam seminggu berhubungan dengan penurunan resiko meninggal secara mendadak (suddent death) dan meninggal akibat penyakit jantung koroner pada orang dewasa (seperti ikan tuna, lele, dan salmon)
  4. Batasi asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterolDengan memilih daging yang tidak berlemak, sayuran, skim, atau produk susu dan olahannya yang rendah lemak, minimalisir lemak terhidrogenasi
  5. Minimalisir asupan minuman dan makanan yang menggunakan pemanis tambahanYaitu untuk mengurangi jumlah total kalori yang masuk. Seseorang yang terbiasa mengkonsumsi minuman dan makanan dengan gula atau pemanis tambahan cenderung ingin mengkonsumsi lagi dan lagi.

  6. Pilihlah dan masaklah makanan dengan menggunakan sedikit atau tanpa garamPeningkatan asupan garam (sodium klorida) akan diikuti oleh peningkatan tekanan darah. Pengurangan garam dapat mencegah hipertensi dan dapat memfasilitasi kontrol tekanan darah. Dengan tekanan darah yang normal maka dapat mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskular dan gagal jantung kongestif.
  7. Jika anda mengkonsumsi alkohol, kurangi jumlah dan frekuensinya     Konsumsi alkohol berhubungan dengan peningkatan resiko berbagai penyakit. Berhenti mengkonsumsi  lebih baik dilakukan untk meningkatkan kualitas hidup sehat.


    nah, penting sekali pola hidup sehat :)) semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar